Selama ini aku selalu berhasil
melarang Ayah datang ke sekolah: mengantar, menjemput, atau untuk keperluan
lain. Tentu saja aku tidak terang-terangan melarang. Aku punya cara supaya Ayah
tidak merasa aku larang ke sekolah. Seperti musim pengambilan rapor kemarin
dulu, misalnya.
“Ibu saja yang mengambil rapor, Yah. Ayah ‘kan
capek,” kataku ketika itu.
“Tapi besok ‘kan Sabtu. Ayah libur, tidak ke
mana-mana.” “Setiap hari Ayah ‘kan kerja, cuma libur hari Sabtu dan Minggu.
Jadi, Sabtu dan Minggu jatah Ayah duduk manis di rumah, baca-baca, nonton tivi,
atau siram-siram bunga. Tenang saja, Yah....